Saturday 11 December 2010

Everything Ends When You Start Giving Up

Tidak terasa sebentar lagi sudah akan memasuki pertengahan bulan Desember. Tahun lalu rasanya bulan ini menjadi bulan yang saya nanti-nantikan, dengan adanya Natal, ulang tahun pacar, malam tahun baru, kumpul bersama keluarga, berbelanja kado, bersenandung lagu natal, liburan, toffee nut-nya starbucks, suasana natal, menonton teman-teman caroling di mall, dan lainnya. Tapi untuk tahun ini rasanya bulan ini adalah bulan yang paling ingin saya hindari. Ada banyak hal yang menyebabkan saya ingin menghindari bulan ini, tapi saya bukan Tuhan yang bisa menghentikan atau mempercepat waktu, jadi saya berusaha untuk menjalankan yang terbaik saja.

Saya adalah salah satu dari sekain banyak orang yang percaya akan ungkapan Paulo Coelho dalam bukunya yang berjudul "The Alchemist" yang menyebutkan, "when you want something, all the universe will conspires in helping you to achieve it". Sebagai orang yang beriman tentu kita percaya kepada Tuhan akan semua berkat dan pertologan-Nya, namun kalimat dari buku tersebut seolah-olah menjelaskan jika bantuan Tuhan itu "dialirkan" melalui sebuah media bernama alam semesta. Dari sini terbentuklah dibenak saya hukum atraksi dengan alam. Saat saya memikirkan hal positif, seolah-olah alam membantu 'menyediakan' semuanya sehingga semua yang saya inginkan dapat terpenuhi, begitu pula sebaliknya dengan pikiran negatif. Dan berdasarkan pengalaman saya sejauh ini, hukum atraksi ini berlaku.

Sayangnya saya sudah berpikiran negatif saja ketika memasuki hari pertama bulan Desember ini. Maka tidak heran dari awal bulan sampai tepat detik ini rasanya berat sekali melewati bulan ini. Seakan masalah tidak berhenti datang, dan saya pun mulai kehilangan kepercayaan diri, dan saya berpikir jika saya tidak akan 'selamat' melewati bulan terakhir di tahun 2010 ini.

.......


Baru saja setengah jam yang lalu saya selesai menonton suatu acara di televisi yang bertajuk The Amazing Race Asia (TARA), di episode final, terdapat tiga tim yang berlomba untuk memenangkan hadiah sebesar 100.000 USD. Salah satu dari ketiga tim tersebut berasal dari Indonesia, tentunya saya sebagai orang Indonesia saya mendukung tim tersebut dan berharap mereka bisa memenangkan perlombaan. Sayangnya pada salah satu rintangan yang harus dilewati, tim Indonesia memutuskan untuk menyerah dan tidak melakukannya sehingga mereka terkena hukuman penalti, padahal sedianya mereka memimpin sejak awal lomba. Singkat kata, akibat hukuman penalti ini mereka menjadi tim terakhir yang mencapai posisi finis.

Anehnya, kejadian tersebut seakan menjadi suatu teguran untuk saya. Saat seseorang memutuskan untuk menyerah dalam menghadapi suatu rintangan sebelum ia mengeluarkan semua kemampuannya, maka tepat pada saat itu juga ia sudah menyatakan dirinya gagal. Seandainya tim Indonesia mau mencoba melewati tantangan mungkin saja mereka bisa menjadi juara. Di satu sisi, seandainya mereka gagal, mereka pasti akan mendapatkan pengalaman berharga dari kegegalan tersebut. Tidak pernah ada usaha yang sia-sia. Semua terjadi karena suatu maskud.

Mudah-mudahan dengan berbagi cerita ini saya dapat menjadi lebih semangat dan diberi kekuatan untuk melewati bulan Desember ini.

Happy Holiday Folks!

cc: fastidious

cheers.