Tuesday 17 June 2008

Apa Yang Bisa Saya Lakukan?

Belum lama ini saya menjemput ibu saya di daerah hang lekir, ibu saya naik transjakarta kemudian turun di stasiun Al Azhar. Memang itu tempat favorit bagi setiap pekerja untuk menghindari 3 in 1, dari kantor yang berada dikawasan 3 in 1 mereka hanya perlu naik transjakarta kemudian turun di stasiun itu dimana mereka biasa dijemput dengan demikian mereka dapat menghemat ongkos bensin dan tidak terkena 3 in 1. Ketika sampai dan setelah memarkirkan mobil saya, saya tidak turun melainkan saya memutuskan untuk membaca saja di mobil. Pada saat itu parkiran memang agak penuh, dan saya parkir di dekat sebuah gerobak soto. Entah mengapa mata saya terus tertuju pada seorang anak laki-laki yang mungkin berusia 10-11 tahun yang sedang membantu abang tukang soto melayani tamu-tamunya. Cukup lama saya menunggu tapi pandangan tetap terarah pada anak itu. Akhirnya tukang soto itupun mengemasi gerobaknya untuk bersiap pulang, lalu saya melihat sang abang tukang soto memberikan beberapa lembar uang ribuan kepada sang anak, dalam hati saya berpikir mungkin ini upah yang diterima dia. Kemudian anak itu berlari ke arah tukang gorengan di belakang mobil saya parkir. Ia membeli beberapa gorengan kemudian dibawanya gorengan tersebut dan dibagi-bagikannya ke abang tukang soto dan beberapa orang disana, termasuk adiknya yang kecil. Ketika ia dan adiknya hendak membuang bungkus gorengan ke tempat sampah, pada saat ia melempar kertas itu, singkong goreng yang ia pegang jatuh ke dalam pinggiran saluran air, kemudian dengan cepatnya ia memungut gorengan itu dan mengusap-usapkan ke baju yang dikenakannya untuk membersihkan gorengan itu, lalu ia kembali memakannya, setelah itu ia pergi ke arah jl. Sisingamangaraja, mungkin untuk menjadi joki 3 in 1.

Yang menjadi perhatian saya adalah, saya merasa sangat iba terhadap anak itu, ia rela memungut makanan yang sudah jatuh ke saluran air, untuk dimakan lagi. Karena ia tahu, jika ia tidak ambil gorengan yang jatuh itu dia MUNGKIN tidak akan makan lagi sampai besok pagi, MUNGKIN saja gorengan itu adalah makan malamnya. Pada saat melihat kejadian itu saya benar-benar tertegun. Saya merasa sangat bersyukur karena saya masih berkelimpahan jika dibanding anak itu, sangat hina rasanya saat saya berpikir kalau saya masih kurang puas dan belum puas terhadap apa yang saya miliki jika saya mengingat kejadian sore itu. Itu menjadi sebuah pelajaran buat saya, saya harus bersyukur terhadap apa yang saya miliki.

Dan yang sampai sekarang masih saya sesalkan adalah, mengapa saya tidak melakukan apa-apa saat melihat kejadian itu, saya punya uang, saya seharusnya bisa membelikan gorengan untuk mengganti gorengan yang jatuh itu, tapi saya tidak melakukan apa-apa, dan sampai saat ini saya masih merasa bersalah, saya menyesal sekali padahal tahu saya bisa membantu, walaupun itu tidak berarti banyak. Karena kejadian itu membuat diri saya berjanji bahwa mulai saat ini saya akan berusaha untuk lebih banyak berbuat dan menolong daripada hanya beriba hati saja tapi tidak melakukan apa-apa. Sekecil apapun bantuan atau pertolongan itu, bisa saja merupakan karunia yang amatlah besar bagi orang lain. Mungkin ini bisa menjadi bahan renungan untuk hari ini, Apa Yang Bisa Saya Lakukan?

let's make our world a better place for living
, we can start by helping other people who need us....

-cheers-

No comments: