Wednesday 30 January 2008

Adault Cartoon (eps.1) South Park




Jika anda belum pernah menonton film kartun ini mungkin anda akan berpikir ini adalah salah satu kartun untuk anak-anak yang lucu dengan wajah karakter tokoh yang menggemaskan, tapi kenyataannya tidaklah demikian.
South Park adalah salah satu kartun dari sekian banyak kartun yang dibuat untuk kaum remaja dan dewasa, BUKAN untuk konsumsi anak-anak. Mengapa demikian? jika anda menonton kartun ini tidak jarang kata-kata kutukan dalam bahasa Inggris seperti Sh*t, F*ck, A** H*le, B*tch, D*mn, dan lain-lain keluar dengan mudahnya dari karakter-karakter di kartun ini yang diceritakan masih duduk pada 3th grade (setara dengan kelas 3 SD - red). Maka tidak heran kalau kartun ini masuk rating R rated.
Kartun ini diciptakan oleh Matt Stone dan Trey Parker, diedarkan dan ditayangkan di Amerika Serikat oleh Comedy Central Chanel sejak tahun 1997. Sekarang serial ini sudah memasuki musim tayang yang ke 11. Cerita yang disampaikan sangat sederhana dengan menggunakan setting di kota South Park, Colorado, dan menceritakan semua kejadian yang dialami oleh empat karakter utama yang merupakan sahabat dekat yaitu Stan Marsh, Kyle Broflovski, Eric Cartman, dan Kenny McCormmick. Kejadian di setiap episode pun beraneka ragam mulai dari masalah sosial sampai ke politik terutama politik Amerika Serikat, bahkan lebih cenderung mengolok-olok. Masalah sosial yang diangkat biasanya masalah-masalah yang sedang "in" atau ramai dibicarakan seperti Global Warming, Alien, gaya hidup para selebritis Hollywood yang selalu mengundang kontroversi (biasanya jika menyangkut selebriti akan lebih sering dicemooh ketimbang dipuji). Serial ini pun tidak ragu memaparkan isu mengenai agama, gender, kaum-kaum tertentu (gay, lesbi, dll), dan perilaku seks yang menyimpang (paedofilia, odipuscomplex), bahkan merupakan hal yang wajar dalam serial ini adanya pencemoohan terhadap ras tertentu. Dalam sejarah penayangannya serial ini berhasil mendapat penghargaan Emmy Awards 2005 for Best Animation Program.
Jika anda merupakan penggemar film humor yang berbau sarkastik, anda wajib menonton kartun ini. Menurut pandangan saya, kartun ini sangat mengibur, tapi sekali lagi saya ingatkan, kartun ini bukan untuk konsumsi anak-anak. Jika dilihat dari sisi edukasi mungkin yang ingin pencipta kartun ini sampaikan adalah sudut padang dari sisi lain. Merupakan suatu kecenderungan bahwa kita selalu melihat suatu hal dari satu sisi saja, kita selalu melupakan bahwa sebenarnya ada perspektif lain yang bisa dicoba. Pada bagian akhir dari setiap episode serial ini biasanya di tampilkan "Moral of The Story" dari episode tersebut, memang terkadang agak aneh, tapi jika dipikir-pikir itu merupakan suatu hal tidak bisa dipungkiri kebenarannya.
Banyak pro dan kontra dari ditayangkannya serial ini, ada yang berpendapat kalau serial ini terlalu "kasar", tapi ada juga yang berpendapat kalau serial ini sangat menghibur. Tetapi serial ini tetap berlanjut walaupun menimbulkan kontroversi, mungkin lebih banyak orang melihat dari sisi hiburan yang didapat dibanding dengan semua lelucon sarkastik dan kasar yang ada pada setiap episode serial ini. Kalau saya sih masuk yang pendukung yang pro, karena bagi saya serial ini memiliki cara edukasi dan penghiburan yang unik bagi para penontonnya. Bagaimana dengan anda?......hehhehehee
-cheers-

Tuesday 29 January 2008

Kartun Benny & Mice

"KOCAK DAN NORAAAAKKKK ABIISSSSS!!!", itulah kalimat yang keluar dari mulut adik saya setelah membaca buku kumpulan kartun Benny & Mice karangan Benny Rachmadi dan Muhhamad Misrad. Akhirnya setelah sekian lama menanti buku ini terbeli juga, setelah sebelumnya membaca buku Lagak Jakarta. Suatu cerita tentang realita Jakarta tetapi dilihat dari sudut yang berbeda, atau lebih tepat dari sudut pandang secara humor.


Cerita kartun Benny & Mice dapat ditemukan pada koran Kompas setiap hari Minggu, bagi saya ini merupakan salah satu kolom yang paling ditunggu-tunggu. Terkadang kita bisa tertawa sampai terbahak-bahak jika membaca cerita ini, padahal yang ingin kedua kartunis ini sampaikan adalah suatu hal yang wajar dan lumrah yang selalu terjadi di kehidupan sehari-hari kita, jadi secara tidak langsung kita juga menertawakan gaya hidup, kejadian sekitar, dan masalah disekitar kita. Ternyata jika dipikir-pikir kita itu norak juga ya, sayang kita selalu melihat diri kita secara serius, dan tidak pernah berpikir untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih santai.



Yah, mudah-mudahan dengan adanya komik ini bisa sedikit mengurangi tingkat stress yang sudah parah di Jakarta ini, cobalah untuk hidup lebih santai, jangan terlalu terbawa emosi, bahkan kalau bisa dibawa lucu saja seperti layaknya dua tokoh kartun Benny & Mice ini...hehehhehee!!!!


-cheers-


Sekilas tentang penulis Kartun Benny & Mice :


Profil Singkat Benny


Nama : Benny Rachmadi

Lahir : 23 Agustus 1969

Pekerjaan :

- Kartunis "Editorial Cartoon" di tabloid KONTAN (sejak 1988)

- Kartunis "Kartun Benny Mice" di KOMPAS Minggu,

- Ilustrator di beberapa advertising agency

- Mengajar di IKJ (sedang off)

- Mengurus 'usaha kecil' jualan T-shirt "Jakartoon" (yang bisa dibeli di di semua cabang toko buku QB)


Profil Singkat Mice


Nama : Muhammad Misrad

Lahir : 23 Juli 1970

Pekerjaan :

- Membuat graphic untuk T-shirt

- Mengajar di IKJ

- Kartunis "Kartun Benny Mice" di KOMPAS Minggu




Bendera Setengah Tiang Untuk Rakyat Indonesia

Pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2008, Indonesia dikejutkan dengan berita meninggalnya mantan presiden RI, H.M. Soeharto pada pukul 13.10 WIB di RSPP. Beliau meninggal karena kegagalan fungsi organ. Jenazah disemayamkan di rumah duka tepatnya di Jl. Cendana, Jakarta Pusat. Pada hari Senin tepatnya tanggal 28 Januari 2008 jenazah dikebumikan di tempat makam keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah.



Banyak pro dan kontra yang timbul dari kejadian ini. Banyak masyarakat yang menolak himbauan pemerintah untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama seminggu sebagai tanda berkabung nasional. Sebagian masyarakat merasa bahwa mantan presiden Soeharto tidak lebih dari seorang kriminal yang membuat sengsara rakyat selama bertahun-tahun dan kalaupun dia meninggal bukan suatu kejadian yang perlu dibesar-besarkan. Banyak orang bertanya apa yang akan terjadi selanjutnya? Setelah kematian mantan presiden Soeharto apakah masyarakat akan memaafkan semua kesalahannya?



Jika dilihat sudut pandang dari kacamata saya, memang proses hukum tetap harus berlanjut, tapi setidaknya berikanlah sedikit penghormatan kepada mantan presiden kita ini, sedikit banyak jasa yang ia sumbangkan tetap merupakan suatu ukiran sejarah RI, maka sangat tidak pantaslah kita untuk tidak menghargai masa berkabung ini. Mengutip kata presiden RI sekarang, SBY, H.M. Soeharto merupakan salah satu putra terbaik bangsa yang turut membangun Indonesia, jadi marilah kita memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk bapak pembangunan ini.



Akhir kata, tidak ada kata yang bisa diucapkan selain terima kasih atas jasa-jasamu dan turut berbela sungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan, dan semoga diberi ketabahan oleh Tuhan YME.



Selamat jalan pak Harto.....

Sunday 20 January 2008

Mana Tahu dan Tempe ku?

Mungkin ini menjadi salah satu kejadian yang akan diingat semua orang Indonesia, bahwa pada pembukaan tahun 2008 ini terjadi krisis tahu dan tempe. Sedikit komyol memang tapi seperti itulah kenyataanya. Selama beberapa hari terakhir ini para tukang sayur tidak menjual tahu dan tempe, kalaupun ada yang menjual harganya relatif mahal. Hal ini disebabkan karena beberapa hari sebelumnya sudah diumumkan bahwa produksi tahu dan tempe akan dihentikan karena harga kacang kedelai yang melonjak tinggi.

Tidak bisa dipungkiri kalau saya merindukan masakan tahu dan tempe beberapa hari belakangan ini, hilangnya supply masakan khas Indonesia (ooppsss, apa sudah diakui negara lain ya?hehehehee..- red) ini memang membuat gempar di seluruh kalangan masyarakat.

Kapan ya saya bisa makan tahu dan tempe lagi?...only heaven knows (udh kaya lagu aja nih....hehehehe)

"huhuu, kangen sama gorengan!".....:)

-cheers-

Tuesday 15 January 2008

Kerja vs. Karier

Suatu pertanyaan yang sangat cliche buat kita, atau setidaknya buat saya. Selama satu tahun belakang ini saya mengikuti sebuah acara tentang pengembangan karir di salah satu radio swasta di Jakarta. Sang pembicara merupakan salah satu staff head hunter terkemuka di Jakarta, dia selalu menegaskan kita untuk selalu mendahulukan karier daripada pekerjaan kita. Pertama-tama saya bingung, "emangnya beda karier sama kerja itu apa sih?", setelah saya tahu barulah saya mengerti perbedaannya. "Your job is NOT your carreer". Karier adalah sesuatu yang kita inginkan,seuatu yang kita minati, sesuatu yang kita senang lakukan.....



Tapi permasalahannya tidak berhenti disitu. Pada suatu saat ada seseorang menelpon dan bertanya kepada sang pembicara, ia mengatakan ia sudah mengetahui apa karier yang ingin ia geluti, tapi ternyata kesempatan tak kunjung datang, yang terus berdatangan adalah kesempatan ia untuk bekerja, tapi bukan di bidang yang dia inginkan. Lalu berkatalah sang pembicara kepadanya, "Kalau saya jadi anda, saya rela menunggu 3-5 tahun sampai saya sudah matang dan siap untuk berkarier", sekarang masalahnya selama 3-5 tahun itu kita berbuat apa ya? masa cuma dengan mempersiapkan diri dan mencari-cari kesempatan kita bisa dapat income buat hidup?apakah hal yang membuat sang pembicara itu bersikap idealis, sehingga ia berani berpendapat demikian?



Hal ini menjadi bahan renungan untuk kita semua (terutama bagi saya). Termasuk kategori apakah saya atau anda? anda pergi ke kantor untuk berkarier atau bekerja?hmmmmm.........bingung..hehhehehee



-cheers-

National Treasure

Ini merupakan salah satu film yang saya nantikan pemutarannya. Setelah saya menontonnya maka tidak salah kalau saya berpendapat bahawa bagi anda para penggemar film science/fiction/action ini merupakan salah satu film yang wajib ditonton dipenghujung tahun 2007.

Cerita film ini masih merupakan kelanjutan dari film pertama, dimana Ben Gates keturunan dari Thomas gates menyangkal bahwa leluhurnya ikut serta terlibat dalam konspirasi pembunuhan Abraham Lincoln. Cerita dikemas dengan baik sehingga memudahkan penonton untuk menikmati film ini tanpa terlalu banyak berfikir. Adegan action, chasing, fighting, thrilling dipadu sedemikian rupa sehingga membuat kita yang menyaksikan dibuat terus penasaran. Jika dirating berdasarkan lima bintang saya akan memberikan 4,5 bintang.

Diluar dari cerita film itu sendiri, film ini memiliki unsur edukasi patriotisme yang sangat kental. Secara tidak langsung penonton dibawa untuk mempelajari sejarah tentang negeri paman sam ini, untuk film ini kita "dipaksa" untuk mengetahui sejarah, quote, peristiwa dan kejadian penting mengenai Civil War di Amerika, sedangkan untuk film pertamanya kita diajak untuk mempelajari tentang proses penulisan "Declaration of Independence" dan tokoh-tokoh yang terlibat didalamnya. Sungguh suatu cara yang sangat mengesankan untuk membuat orang-orang yang menontonnya ditumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotismenya terhadap negara Amerika.

Kira-kira para sutradara di Indonesia bisa tidak ya membuat film semacam ini? misalnya membuat suatu cerita fiksi yang mengulas tentang suatu konspirasi dari perang padri, atau cerita-cerita heroik lainnya dari pahlawan-pahlwan nasional kita yang selama ini hanya kita kenal wajah dan cerita dari "lahir-berjuang-ditangkap VOC/diadu domba-dihukum mati" dari buku sejarah saja. Sejauh ini hanya ada beberapa film yang bisa seperti itu, paling yang terbaru adalah Naga Bonar Jadi 2. Ayo maju terus dunia perfilman Indonesia, buatlah suatu film yang berbobot yang merangsang patriotisme dan nasionalisme kita, dan tidak hanya tentang cinta dan horor melulu.....heheheheee...:)

-cheers-